Senin, 09 Juni 2014

Hubungan antara Ekologi dan Ilmu Psikologi

Hubungan Antara Ekologi dan Ilmu Psikologi
Makalah ini disusun untuk memnuhi tugas individu pada mata kuliah
“Matematika & Ilmu Alamiah Dasar”
Dosen Pengampu:
Sidik Lestiyono



Disusun Oleh:
Sanela Isnaeni Haka                      18513235
1PA08

SEMESTER II
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika & Ilmu Alamiah Dasar” yang diberikan oleh dosen pengampu.
Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk keluarga saya dan rekan-rekan sekalian yang telah memberikan dorongan moril kepada  saya, sehingga makalah Hubungan Antara Ekologi dan Ilmu Psikologi ini dapat saya selesaikan.
Meskipun demikian saya menyadari bahwa makalah saya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengarapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Demikian sepatah dari saya, semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis pada  khususnya dan bagi pembaca pada umumnya


Jakarta, 8 Juni 2014


Sanela Isnaeni Haka



DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    LATAR BELAKANG.................................................................... 1
B.     PERUMUSAN MASALAH........................................................... 1
C.     TUJUAN PENULISAN................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 1
A.    Pengertian Ekologi........................................................................... 1
B.     Pengertian Psikologi........................................................................ 2
C.     Hubungan antara Psikologi dengan Ilmu Psikologi......................... 3
BAB III PENUTUP......................................................................................... 6
A.    SIMPULAN.................................................................................... 6
SUMBER REFERNSI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Ekologi berkembang dengan cara berangsur-angsur oleh karena itu pandangan hitoris tentang ekologi tidak begitu jelas. Catatan hipocratus, ariestoteles, dan filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, namun tidak menggunakan nama ekologi. Pada abad 16 dan 17 berkembang menjadi satu ilmu sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu ekologi. Nama dari ekologi itu sendiri ditemukan atau dikemukakan oleh seorang ahli biologi yang bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860.
Pada tahun 1990 ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan berkembang terus dan cepat. Apalagi saat dunia sangat peka terhadap masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang melandasinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu ekologi berkaitan dengan ilmu psikologi.
B.     Rumusan Masalah
         1.         Apa pengertian dari ilmu ekologi?
         2.         Apa pengertian dari ilmu psikologi?
         3.         Bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu psikologi?

C.     Tujuan Penulisan
         1.         Untuk mengatahui pengertian dari ekologi
         2.         Untuk mengatahui pengertian dari ilmu psikologi
         3.         Untuk mengatahui hubungan ekologi dengan ilmu psikologi



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ekologi
Secara harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan juga Logos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk hidup. Kemudian Logos adalah ilmu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu mengenai rumah tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga menyepakati bahwa pengertian ekologi tak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang bmencoba untuk memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka berada di lingkungan tersebut.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
         1.         Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan.
         2.         Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.
Bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya bersifat sinekologi.
Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian. Seseorang yang akan melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat, lingkungan-lingkungan, organisme-organisme, atau masalah-masalah dan membuat sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap keseluruhan mengenai biologi lingkungan.
B.     Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis. Berikut beberapa definisi psikologi lingkungan menurut pada ahli:
  • Heimstra dan Mc Farling (Prawitasari,1989) menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah disiplin ilmu yang memperhatikan dan mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan lingkungan fisik.
  • Proshansky, Ittleson, dan Rivlin (Prawitasari, 1989) menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah apa yang dilakukan oleh psikolog terhadap lingkungan.
  • Gifford (1987) mendefinisikan psikologi lingkungan adalah studi dari transaksi diantara individu dengan lingkungan fisiknya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia bedasarkan pengaruh lingkungannya, baik lingkungan sosial, dan lingkungan alam. Psikologi lingkungan banyak mempunyai ruang lingkup diantaranya design, organisasi, pemaknaan lingkuangan seperti alamiah, buatan, sosial, dan hasil modifikasi, selain itu psikologi lingkungan juga mempelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat. Namun menurut Hardjowirogo, seorang antropolog, menyatakan tidak ada jaminan akan keefektifan mawas diri. Contoh zaman sekarang banyak orang tinggal dilingkungan yang baik namun perilakunya tidak mencerminkan hal tesebut. Sehingga sekarang ini fungsi dari mawas diri hanya jadi pengucapan belaka.
Dalam ilmu Psikologi dibagi menjadi menjadi beberapa sub bidang ilmu, yang salah satu sub nya membahas tentang hubungan ekologi dengan psikologi yang akan di bahas pada makalah ini
C.     Hubungan Ekologi dengan ilmu Psikologi
Hubungan ekologi dengan ilmu Psikologi dapat dijelaskan dengan mempelajari teori ekologi Brofenbenner, teori ini berfokus utama pada konteks sosial tempat anak tinggal dan orang-orang yang mempengarhui perkembangan anak. Teori ini terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi  interpersonal sampai ke  pengaruh kultur yang lebih luas. Kelima sistem tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem  dan kronosistem. (Helmi, 1999)
a)      Mikrosistem adalah setting tempat individu banyak menghabiskan waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem inilah individu berinteraksi dengan agen sosial secara langsung (keluarga, teman sebaya, guru).
Menurut Bronfenbenner, dalam setting ini individu bukanlah penerima pengalaman yang pasif, tetapi sebagai individu yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain. Bronfrenbrenner menunjukkan bahwa kebanyakan penelitian tentang dampak-dampak sosiokultural berfokus pada mikrosistem. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)
b)      Mesosistem adalah hubungan antara beberapa mikrosistem atau hubungan antara beberapa konteks. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah, pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya. (Santrock, Life-Span Development, 2002)
Dalam studi terhadap seribu anak kelas delapan (3 SMP), diteliti dampak gabungan dari pengalaman di keluarga dan di sekolah terhadap sikap dan prestasi siswa saat siswa melewati masa transisi dari tahun terakhir SMP ke awal SMA (Epstein,1983 dalam Santrock, 2008). Siswa yang diberi kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi dan mengambil keputusan (baik di rumah maupun di kelas) menunjukkan inisiatif dan nilai akademik yang baik. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)
c)      Eksosistem, dilibatkan ketika pengalaman-pengalaman dalam setting sosial lain, ketika individu tidak memiliki peran yang aktif mempengaruhi hal yang individu alami dalam konteks yang dekat. Atau sederhananya menurut eksosistem melibatkan pengalaman individu yang tak memiliki peran aktif di dalamnya. Misalnya, pengalaman kerja dapat mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu dapat menerima promosi yang menuntutnya melakukan lebih banyak pekerjaan, yang dapat meningkatkan konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tua-anak. (Santrock, Life-Span Development, 2002) 
Contoh lain eksosistem adalah pemerintah kota yang bertanggung jawab bagi kualitas taman, pusat rekreasi dan fasilitas perpustakaan bagi anak-anak dan remaja. Keputusan mereka bisa membantu bisa menghambat atau membantu  perkembangan individu secara tidak langsung. (Santrock, Life-Span Development, 2002)
d)     Makrosistem adalah kultur yang lebih luas.  Kultur merupakan istilah yang luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas tempat siswa dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)
Misalnya, beberapa kultur (seperti Mesir dan Iran sebagai negara Islam), menekankan pada peran gender yang tradisioanal. Kultur lain (seperti di Amerika Serikat) menerima peran gender yang lebih bervariasi. Di kebanyakan negara Islam sistem pendidikannya mengutamakan dominasi pria. Di Amerika, sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan antara pria dan wanita. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)
Satu dari aspek atatus sosioekonomi murid adalah faktor perkembangan dalam kemiskinan. Kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak dan merusak kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa anak di lingkungan miskin sangat rajin. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)
e)      Kronosistem, meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris dari perkembangan individu. Misalnya, dalam mempelajari dampak perceraian terhadap anak-anak, para peneliti menemukan bahwa dampak negatif sering memuncak pada tahun pertama setelah percaraian dan bahwa dampaknya lebih negatif bagi anak laki-laki daripada anak perempuan (Hetherington, 1989 dalam Santrock, 2008). Dua tahun setelah perceraian, interaksi dalam keluarga tidak begitu kacau dan lebih stabil. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)
Bronfenbrenner semakin banyak memberi perhatian kepada kronosistem sebagai sistem lingkungan yang penting. Dia memperhatikan dua problem penting, yaitu banyaknya anak Amerika yang hidup dalam kemiskinan (terutama dalam keluarga single-parent) dan penurunan nilai-nilai. (Santrock, Life-Span Development, 2002)
Bronfenbenner juga berpendapat bahwa anak-anak sekarang adalah generasi pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari, generasi pertama yang tumbuh dalam lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru, generasi pertama yang tumbuh dalam revolusi seksual, dan generasi pertama yang tumbuh di dalam kota yang semraut dan tak terpusat, yang tidak lagi jelas batas antara kota, pedesaan atau subkota. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)

Evolusi Teori Bronfenbenner
Teori Bronfenbenner telah mendapatkan banyak popularitas. Teori ini memberikan keragka yang teoritis untuk mengkaji konteks sosial dengan cara sistematis. Teori ini juga menjembati kesenjangan antara teori behavioral yang berfokus pada setting kecil dan antropologi yang menganalisis setting yang lebih luas. Teorinya memicu perhatian orang pada arti penting kehidupan anak dari berbagai setting.
Para pengkritik teori Bronfenbenner mengatakan bahwa teorinya tidak banyak memberi perhatian kepada faktor biologis dan kognitif dalam perkembangan anak. Mereka juga menunjukkan bahwa teori tersebut tidak membahas perubahan perkembangan bertahap yang menjadi fokus pada teori-teori seperti teori Piaget dan Erikson. (Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008)



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Pengertian ekologi secara harfiyah adalah suatu displin ilmu yang mempelajari hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Sedangkan golongan individu-individu tersebut dari setiap spesies organisme disebut populasi. Kenudian populasi-populasi yang menempati suatu daerah tertentu membentuk suatu komunitas. Selanjutnya ekosistem yang meupakan sistem yang terbentuk akibat interaksi komunitas tersebut dengan tempat mereka hidup (lingkungan).
Sedangkan Psikologi berasal dari bahasa yunani Psychology. Yang merupakn gabungan dari kata psyche dan logos yang berarti jiwa dan ilmu. Ilmu ekologi dengan ilmu psikologi berkaitan dengan dijelaskan oleh teori bronfenbenner



SUMBER REFERENSI
http://rizkaaandhani08.blogspot.com/2014/06/hubungan-antara-ekologi-dengan-psikologi.html
http://ajrinsyarafina02.blogspot.com/2013/05/hubungan-ekologi-dengan-psikologi-dan_3250.html
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/2013/05/definisi-ekologi-dan-kaitan-dengan-ilmu.html

Dampak IPTEK di Kehidupan Manusia

DAMPAK IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Makalah ini disusun untuk memnuhi tugas individu pada mata kuliah
“Matematika & Ilmu Alamiah Dasar”
Dosen Pengampu:
Sidik Lestiyono


Disusun Oleh:
Sanela Isnaeni Haka                      18513235
1PA08

SEMESTER II
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika & Ilmu Alamiah Dasar” yang diberikan oleh dosen pengampu.
Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk keluarga saya dan rekan-rekan sekalian yang telah memberikan dorongan moril kepada  saya, sehingga makalah Dampak IPTEK Terhadap Kehidupan Manusia ini dapat saya selesaikan.
Meskipun demikian saya menyadari bahwa makalah saya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengarapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Demikian sepatah dari saya, semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis pada  khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

Jakarta, 8 Juni 2014


Sanela Isnaeni Haka


DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.    LATAR BELAKANG....................................................................... 1
B.     PERUMUSAN MASALAH............................................................. 1
C.     TUJUAN PENULISAN.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 1
A.    Sejarah Perkembangan IPTEK di Indonesia................................ 1
B.     Dampak Positif dan Negatif pada Perkembangan IPTEK......... 3
C.     Dampak IPTEK didalam kehidupan manusia............................. 4
BAB III PENUTUP............................................................................................. 8
A.    SIMPULAN....................................................................................... 8
SUMBER REFERNSI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu pengatahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan IPTEK merupakan salah satu modal penting dalam suatu negara. Sejar berdirinya Negara kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, pihak pemerintah dan swasta berupaya mengembangkan ilmu pengathuan dan teknologi yang cocok bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Namun, dalam perkembangannya hingga saat ini manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
B.     Perumusan Masalah
                                 1.         Bagaimana perkembangan IPTEK di Indonesia?
                                 2.         Apa dampak positif dan negatif dari perkembangan IPTEK?
                                 3.         Apa dampak IPTEK dalam bidang kehidupan manusia?
C.     Tujuan Penulisan
                                 1.         Untuk mengatahui perkembangan IPTEK di Indonesia
                                 2.         Untuk mengatahui dampak dari perkembangan IPTEK
              3.       Untuk mengatahui dampak IPTEK dalam bidang kehidupan manusia


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Pengetahuan ilmu pengetahuan memberikan dampak yang besar dalam penemuan baru di bidang teknologi. Pada akhir abad ke-15 muncul gerakan yang bertujuan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dikenal dengan istilah renaisans, yaitu suatu gerakan yang ingin melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Renaisans menjunjung tinggi kemampuan manusia, baik cara berfikir atau menemukan dan menciptakan. Dengan adanya gerakan ini, semua orang bebas berfikir untuk menghasilkan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain gerakan renaisans, juga muncul gerakan yang disebut dengan humanisme, yaitu suatu gerakan yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan untuk diabdikan bagi kepentingan manusia.

Memasuki abad ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abad ini sering di sebut dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abad penemuan berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, maupun teknologi. Penemuan di bidang teknologi merupakan awal abad teknologi yang membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih cepat dari masa sebelumnya. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan bangsa-bangsa dan segala peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga abad ke-21 manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan teknologi canggih. Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat mendorong berkembangnya berbagai macam industri di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak masa kolonial Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kolonial Belanda ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi keagamaan dan pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari eksploitasi ekonomi. Teknologi modern barat memperkenalkan teknologinya yang pertama dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian menyebar ke sektor lainnya seperti pada galangan kapal, pertambangan batu bara, timah, gas, dan minyak bumi. Sejak pertengahan abad ke-19, perkembangan ilmu pengetahuan barat telah tersebar di Indonesia dengan melalui pembukaan sekolah-sekolah barat bagi penduduk bumiputra.

Kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya di Indonesia sudah ada sejak masa kolonial. Lembaga-lembaga iptek yang didirikan saat itu antara lain Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman.
Setelah Indonesia merdeka, lembaga-lembaga itu tetap berlanjut namun di bawah naungan pemerintah RI. BWKG misalnya, sekarang lebih dikenal dengan nama Museum Gajah. Selain lembaga-lembaga peninggalan Belanda tersebut pemerintah RI juga mendirikan lembaga-lembaga penelitian baru sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga-lembaga penelitian itu antara lain Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasioanal (Bakosurtanal), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Selain lembaga-lembaga penelitian, perkembangan teknologi di Indonesia juga mengalami kemajuan. Dalam bidang komunikasi, pemerintah RI membeli satelit yang diberi nama Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa). Lembaga-lembaga siaran radio dan televisi juga mengalami perkembangan pesat sejak kemerdekaan Indonesia.


B.     Dampak Positif dan Negatif pada Perkembangan IPTEK
Kemajuan terhadap perkembangan IPTEK bertujuan untuk mempermudah perkerjaan manusia, tetapi kenyataan teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini terdapat beberapa dampak positif dan negatif, yaitu:
a.       Dampak Positif
v  Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber dan pusat pendidikan, seperti jaringan internet.
v  Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
v  Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan tekonologi
v  Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat
v  Masyarakat lebih memiliki rasa percaya diri yang tinggi
b.      Dampak Negatif
v  Siswa menjadi malas belajar
v  Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
v  Adanya penyalahgunaan sisitem pengolahan data yang menggunakan teknologi
v  Budaya asli terkikis karena masuknya budaya asing
v  Banyak perilaku menyimpang yang terjadi, khususnya terhadap remaja karena tidak bisa memilih mana yang harus diterima dan mana yang harus ditolak


C.     Dampak IPTEK dalam bidang kehidupan manusia
Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:
         1.         Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a.       Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b.      Terjadinya industrialisasi
c.       Produktifitas dunia industri semakin meningkat
d.      Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
e.       Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;1.   terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan2.   Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
                                                             
         2.         Bidang Sosial dan Budaya
a.       Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b.      Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh.  Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c.       Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Pola interaksi antar manusia yang berubah      Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

         3.         Bidang Informasi dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a.       Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui  internet
b.      Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c.       Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
Dan lain-lain Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a.       Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b.      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam
Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d.      Kecemasan teknologi     
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
         4.         Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a.       Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b.      Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c.       Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses  pendidikan antara lain:
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.      Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lai
         5.         Bidang politik
Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Kemajuan dibidang ilmu pengatahuan tidak bisa hindari dalam kehidupan ini. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Disetiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegahnya atau menguranginya akibat negatif kemajuan teknologi.


Sumber Referensi