“Apakah suhu tinggi menyebabkan
perilaku agresif?”
Dengan adanya perumusan
permasalah diatas saya dapat memberikan hipotesa secara umum bahwa suhu tinggi
dapat menyebabkan perilaku agresif, sedangkan hipotesa eksplisitnya subjek yang
sedang mengalami suhu tinggi dapat menyebabkan perilaku agresif daripada subjek
yang mengalami suhu normal. Permasalan diatas terdapat beberapa variabel yaitu
variabel bebas (suhu tinggi) dan variabel terikat (perilaku agresif). Untuk
variabel bebas terdapat bagian variasi yaitu ada-tidak ada, yaitu subjek
memiliki suhu tinggi dan suhu normal sedangkan manipulasi kejadiannya dengan
cara memberikan beberapa kejadian yang dapat memancing agresifitas suatu
kelompok yang terdapat pada suhu tinggi dan tetap memberikan beberapa kejadian
yang dapat memancing agresifitas suatu kelompok suhu normal. Perilaku agresif
adalah variabel terikatnya yang memiliki jenis pengukuran dengan adanya perilaku
yang nampak dengan cara pengukuran dengan menggunakan kuesioner dan observasi.
Selain variabel bebas dan variabel terikat, dalam hal ini terdapat pula
variabel sekunder yaitu:
-
Jenis kelamin (dikontrol dengan teknik blocking, yaitu jumlah laki-laki dan
perempuan sama pada setiap kelompok)
-
Waktu pemberian manipulasi kejadian yang
memancing agresifitas (dikontrol dengan teknik konstansi yaitu lama waktu sama
bagi semua subjek)
-
Pemberian beberapa kejadian yang
dimanipulasi diperankan oleh orang yang sama
-
Ruangan yang digunakan harus sama (dari
segi luas ruangan, tata letak, dan pencahayaan)
Berdasarkan masalah
yang ada diatas desain penelitian untuk permasalahan ini, desain dua kelompok
dengan subjek siswa SMP yang duduk dikelas VII yang berjenis kelamin laki laki
dengan jumlah 16orang dan perempuan 16orang. Peralatan yang dibutuhkan sebuah
ruangan dengan luas yang sama, pendingin ruangan atau AC yang berfungsi baik, kuesioner
dengan skala perilaku agresif, peran
2orang siswa untuk memancing stimulus didalam kelas dan beberapa stimulus/
kejadaian yang dimanipulasi untuk memancing agresif pada subjek, dan cctv yang
ditempatkan diberbagai sisi.
Prosedur untuk
membuktikan hipotesa atau permasalahan diatas dengan cara: pertama, memperoleh
subjek dengan pengundian dari seluruh siswa kelas VII suatu SMP di daerah
Jakarta Selatan dengan jumlah subjek antara laki-laki dan perempuan sama
selanjutnya dibagi rata menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan B, dimana
kelompok A terdiri dari 8 laki laki dan 8 perempuan dan kelompok B terdiri dari
8 laki-laki dan 8 perempuan. Kedua, kelompok A memasuki ruangan untuk mengikuti
mata pelajaran bahasa indonesia dengan kondisi AC/ pendingin ruangan yang tidak
berfungsi sama sekali (dimanipulasi) setelah beberapa menit terdapat beberapa
stimulus yang diperankan salah satu siswa (bukan termasuk subjek dalam
kelompok) untuk memancing perilaku agresif pada kelompok A dengan kondisi AC
yang tidak berfungsi atau suhu tinggi, setelah selesai dengan mata pelajarannya
siswa dilakukan setelah berakhirnya mata pelajaran, subjek kelompok A diberikan
kuesioner dengan beberapa pernyataan terkait dengan stimulus yang telah
diberikan pada saat diruangan.
Pada hari berikutnya
dengan jam yang sama kelompok B memasuk ruangan untuk mengikuti mata pelajaran
bahasa indonesia dengan kondisi AC/ pendingin ruangan yang berfungsi dengan
baik setelah beberapa menit kemudian (waktunya sama dengan kelompok A) terdapat
beberapa stimulus yang diperankan oleh salah satu siswa (bukan termasuk subjek
dalam kelompok dan memberikan stimulus yang sama pada kelompok A) untuk
memancing perilaku agresif pada kelompok B dengan kondisi AC yang berfungsi
baik atau suhu normal setelah itu subjek kelompok B diberikan kuesioner dengan
beberapa pernyataan terkait dengan stimulus yang telah diberikan pada saat
diruangan. Ketiga, skor dari setiap subjek diperbandingkan dengan analisis statstik
dan analisa hasil rekaman cctv untuk dimasukan kedalam hasil tabel observasi
dan membuat kesimpulan selama observasi berlangsung.
NAMA: SANELA ISNAENI HAKA
NPM : 18513235
KELAS : 3PA11
PSIKOLOGI EKSPERIMEN