Rabu, 13 November 2013

Bab 2: Manusia dan Kebudayaan

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif. Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :

  1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
  • Jasad, yaitu : Badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu
  • Hayat, yaitu : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
  • Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan pencipta yang bersifat konseptual yang jadi pusat lahirnya kebudayaan
  • Nafs, yaitu : Kesadaran tentang diri sendiri

      2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :


  • Id, yang merupakan struktur kepribaadian yang paling primitif  dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
  • Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran sosial yng dapat dimengerti oleh oring lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah lau sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
  • Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia tahun. Dibandingan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.

Hakekat Manusia
  1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dair tubuh dan jiwa sebagai kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang wujudnya konkrit tetapi tidak abadi sedangkan jiwa adalah kesatuan yang tidak dapat di rasa, raba bersifat abstrak tetapi bersifat abadi. Jika manusia meninggal tubuhnya akan hancur ditelan bumi sedangkan jiwa nya akan kembali kepada Tuhan yang telah menciptakannya
  2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya Kesempurnaan pada manusia terletak pada akal, perasaan dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru. Perasaan manusia mampu menciptakan seni. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:-Perasaan intektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengatahuan-Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan-Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok atau kehidupan masyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain-Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama dan kepercayaan
  3. Makhluk biokulturan, yaitu mahkluk hayati dan budayawiManusia adalah produk dari saling tindak atu interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahkluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patalogi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan kemasyarakatannya, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,bahasa, dan sebagainya.

    Perbedaan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah manusia menggunakan 
    akal budinya untuk menciptakan kebahagian dan kebaikan.
    Manusia 
    juga memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya kerena akalnya dapat menghitung tindakan melalui proses belajar dan terus belajar, mengenal pakian, berbicara, memiliki masa monopause, dan melewati masa kecil lebih lama

    Kepribadian Bangsa Timur
    Kepribadian bangsa timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya timur (Asia dan Timur Tengah) yang menunjukan ke-khasan. Kepribadian bangsa timur memiliki sifat yang bertoleransi tinggi, identik dengan tutur kata yang sopan dan lembut dalam bergaul maupun berpakaian, dan masih ada acara-acara adat yang mempertahankan kebudayaan di masing-masing daerah.

    Bagan Psiko-Sosiogram Manusia

Keterangan:

  • Disebut daerah Tak Sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri
  • Disebut daerah Sub Sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
  • Disebut daerah Kesadaran yang Tak Dinyatakan maksudnya pikiran-pikiran dan            gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tak ada seorang lain      pun yang dapat mengatahuinya
  • Disebut daerah Kesadaran yang Dinyatakan kebalikan dari kesadaran yang tidak         dinyatakan, ini berarti mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirkannya seperti perasaan, pengatahuan, dan sebaginya.
  • Disebut lingkaran Hubungan Karib disini manusia memiliki seseorang atau sesuatu         yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan.
  • Disebut lingkaran Hubungan Berguna bisa dianalogikan hubungan antara murid           dengan guru, pedagang dengan pembeli.

  • Disebut lingkaran Hubungan Jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang     berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa     saja yang akan dihadapi kedepan   
  • Disebut Lingkungan Dunia Luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang   tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai



Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Jadi kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
Tokoh-Tokoh Kebudayaan

Terdapat banyak sekali tokoh-tokoh kebudayaan di Indonesia, diantara nya W.S Rendra, Sultan Takdir Alisjahbana, H.B. Jassin, Taufik Ismail, Goenawan Mohammad, Pramoedya Ananta, Kuntowijoyo sebagai tokoh sastra

Unsur-unsur kebudayaan

Menurut koentjaraningrat (1985) terdapat 7 unsur kebudayaan, ia menyebutkan isi pokok kebudayaan, berikut adalah 7 unsur tersebut:
  1. Sistem Relegi
  2. Sistem Organisasi Masyarakat
  3. Sistem Pengatahuan
  4. Sistem Mata Pencaharian
  5. Sistem Teknologi dan Peralatan
  6. Bahasa
  7. Kesenian


Wujud Kebudayaan
  1. Kebudayaan Material
          Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
    2.   Kebudayaan Non Material
         Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional. 


3 wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya
  1. Gagasan (Wujud ideal)
          Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
    2.  Aktivitas (tindakan)
         Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
         dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
    3.  Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya:

Terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya :

  1. Hakekat hidup manusia.
  2. Hakekat karya manusia.
  3. Hakekat waktu manusia.
  4. Hakekat alam manusia.
  5. Hakekat hubungan manusia.

Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru

Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan :
  1.  Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing.
  2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku.
  3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru.


Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya.

Penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan

Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern):
  1. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
  2. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
  3. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.


Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat: 
  1. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
  2. Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
  3. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.


Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
  • Penganut kebudayaan,
  • Pembawa kebudayaan,
  • Manipulator kebudayaan, dan
  • Pencipta kebudayaan.

Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Contoh-contoh hubungan antara manusia dengan kebudayaan


  1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaeraha
  2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
  3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
  4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
  5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Pengertian Dialektis
Dialektik (Dialektika) berasal dari katadialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).
Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yangabsolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
Menurut Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) dialektika mengandung 4 hal :
  1. Waktu;
  2. Pertentangan;
  3. Timbal balik; dan
  4. Seluk-beluk (pertalian)

3 Tahapan Proses Dialektis


  1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
  3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Sumber:

http://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2012/10/08/tugas-soal-ilmu-budaya-dasar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar