Jumat, 21 Maret 2014

Situ Kampung Tipar

Nama anggota kelompok:

Andi Anisa Soraya Darmawangsa           10513862
Assilva Brena Zollyta                            11513447
Claudya                                               11513958
Desi Tri Handayani                               12513210
Hijria Nur Awalia                                 14513112
Natasha Erinia                                      16513353
Riki Ilhamsyah                                      17513703
Rizka Andhani                                      17513892
Sanela Isnaeni Haka                              18513234
Yulsafa Tifanny Putri                            19513585

Mata Kuliah: Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar 
Dosen: Sidik Lestiyono
Kelas: 1PA08
Fakultas: Psikologi
Jurusan: Psikologi
Universitas Gunadarma

Situ Kampung Tipar

Situ Kampung Tipar terletak di Jalan Situ Kampung Tipar. Situ ini terletak di pertengahan permukiman warga yang padat penduduk, walau sudah di beton oleh pemerintah pada pinggiran situ tetapi masih ada perumahan warga yang tinggi nya masih setara dengan tinggi situ (terlihat pada gambar yang diberi titik merah pada pinggiran situ).


Pada gambar ini terlihat bahwa situ cukup luas yaitu sekitar 2 – 3 hektar dengan kedalaman kurang lebih 8 meter. Situ ini terbentuk dengan alami, dengan kondisi yang baik dan tidak ada sampah, tanaman liar, dengan air yang lumayan jernih dan tidak berbau. Sekarang, kondisi ini sangat berbanding terbalik (dapat dilihat pada gambar).


Dampaknya adalah kerusakan lingkungan yang cukup parah hingga menimbulkan bau busuk yang dihasilkan oleh sampah dan lumpur, tumbuhnya tanaman liar pada situ (lihat pada gambar dibawah), serta terdapat hewan seperti ayam, bebek, entok, siput, serta katak pada tumpukan sampah tersebut dengan pemandangan yang tidak enak dilihat.


Penyebab kerusakan lingkungan itu diakibatkan perilaku warga sekitar yang membuang sampah pada pinggiran situ hingga tumpukan sampahpun dapat terlihat dari kejauhan, pemandangan tersebut tentu sangat tidak enak untuk dipandang. Selain dari perlikau warga yang membuang sampah pada pinggiran situ, penyebab kerusakan lainnya adalah saluran pembuangan limbah rumah tangga (air bekas cuci piring, mandi, dll) terhubung langsung pada situ hal itu membuat air berubah keruh dan berbau.

Padahal apabila situ ini di rawat dengan baik, kemungkinan besar situ ini akan memberikan manfaat yang lebih maksimal selain sebagai tempat sarana untuk memancing para warga (karena hingga saat ini di Situ terdapat ikan-ikan liar yang hidup), para warga juga dapat menikmati pemandangan yang terbilang cukup asri apabila air situ tidak berbau, ditambah dengan adanya pagar beton yang merupakan kebijakan pemerintah, warga dapat memarkirkan kendaraan mereka dipinggiran situ dan menjadikan tempat itu sebagai rekreasi untuk melepas penat.

Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang tergolong cukup parah sangat sulit dilakukan, karena diperlukan kesadaran yang tinggi dari masyarakat yang tinggal disekitar situ. Peran yang tidak kalah pentingnya adalah peran pemerintah dalam menyadarkan masyarakat dalam menjaga lingkungan tempat tinggal mereka terutama lingkungan situ.

Jika situ itu terawat tidak ada sampah, tanaman liar, atau pembuangan limbah rumah tangga, situ itu bisa dipergunakan sebagai tempat rekreasi, olahraga, dan memancing yang nantinya akan berdampak menguntungkan pada warga sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar