Selasa, 28 Januari 2014

Bab 11&12: Manusia dan Harapan

Pengertian harapan, harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau yang belum terwujud. Kata orang, manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. 


Harapan dan cita-cita memiliki kesamaan yang hampir mirip, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah seseuaru yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu:
  1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
  2. Pada umunya baik cita0cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat
Contoh-contoh harapan:
  • Seorang murid SMA mengharapkan lulus dengan nilai terbaik disekolahnya.
  • Seorang penjual roti keliling berharap ingin memiliki kios sendiri untuk usaha nya dengan usaha dan doa tersebut harapannya terkabul hingga ia memiliki kios untuk mengembangkan usahanya dengan bersungguh-sungguh

Ada dua hal yang menyebabkan manusia mempunyai harapan, yaitu:
  1. Dorongan Kodrat, kodrat adalah sifat keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya, menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
  2. Dorongan kebutuhan hidup, umumnya kebutuhan hidup manusia adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus berkerja sama dengan manusia lainya.



Pengerian Do'a
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang membahayakan.
Do'a adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan yang Maha Esa dalam berdo'a kita memiliki keistimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Maha kuasa.


Macam-macam do'a
Do'a masalah (permintaan) adalah: meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari bahaya, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi 3:
  1. Permintaan yang ditunjukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala)
  2. Permintaan yang ditunjukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada pohon-pohon besar atau tempat yang telah menjadi keramat ini termasuk syirik atau dosa besar.
  3. Permintaan yang ditunjukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a ibadah maksudnya semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya solat, puasa, haji, dan sebagainya tujuan utamnya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan di jauhkan dari azab-Nya.

Contoh-contoh do'a:
  • Do'a untuk kebahagiaan dunia dan akhirat

    رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

    Artinya: Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka" (Al-Baqarah:201)
  • Do'a untuk kedua orang tua

        اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
    Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil
Kepercayaan adalah Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.


3 Teori kebenaran:

  1. Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
  2. Teori Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengatahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut
  3. Teori Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Membedakan 4 kepercayaan:
  1. Kepercayaan pada diri Sendiri
    Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada Hakekatnya percaya pada Tuhan yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercaya kepadanya.
  2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
    Percaya pada Orang lain itu dapat Berupa percaya kepada Saudara, Orang Tua, Guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada Orang Lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
  3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
    Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat adalah Negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Sseorang mempunyai arti hanya dalam Masyarakat, dan Negara. Hanya Negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada Negara. Satu-satunya yang mempunyai Hak adalah Negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran, sehingga wajar jika Manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
  4. Kepercayaan kepada Tuhan
    Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan Manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan Berarti keyakinan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh Karena itu, jika Manusia ingin memohon pertolongan kepadanya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Usaha manusia untuk meningkatkan rasa kepercayaan terhadap Tuhannya:
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
  1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
  2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
  3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
  4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
  5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Catatan:
Pada SAP Bab 11 dan 12 sama, jadi saya rangkap 1 postingan. Terimakasih

Sumber:
http://theviq.blogspot.com/2009/04/ibd-manusia-dan-harapan.html
http://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/
http://www.e-mosque.com.my/ibadatsunat/d01.html
http://hidayatrakhmat.blogspot.com/2012/05/doa-untuk-kedua-orang-tua.html

Senin, 27 Januari 2014

Bab 10: Manusia dan Kegelisahan


Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabaran ataupun dalam kecemasan. 3 macam kecemasan menurut Sigmund Freud:
  • Kecemasan Obyektif
    kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
  • Kecemasan neorotis (syaraf)
    kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Dalam kecemasan ini terbagi dalam tiga macam, yakni:
    A. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan
    B. bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
    C. Rasa takut lain rasa gugup, gagap dan sebagainya.
  • Kecemasan Moril
    yang disebabkan oleh karena pribadi seseorang
Sebab terjadinya orang itu gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman yang datang dari luar dan dalam. Gelisa dapat diatasi dengan cara bersikap tenang, dengan bersikap tenang kita dapat berfikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat diatasi. Contoh dari orang gelisa dan cara mengatasinya adalah, pada saat menunggu penggumuman ujian nasional pasti orang tersebut akan merasa gelisah takut tidak lulus cara mengatasi nya dengan cara bersikap tenang dan berfikir positif.



Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang laun atau terpencil. Surat Al-Qur'an tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran atar 19 pada ayat ini dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat Al-Qur'an makan Allah akan menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang artinya: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al kitab kecuali sesudah datang pengatahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah makan seseungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya"

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. 3 macam kesepian: Frustasi, Kesepian, Keterasingan. Contoh dari orang yang kesepian adalah seseorang yang sedang patah hati dan tidak tau untuk menceritakan apa yang dia rasakan karena dia tidak punya teman, sahabat, ataupun keluarga yang bisa di ajak cerita.

Ketidakpastian adalah berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahum tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usu yang jelas. itulah semua akibat dari pikiran yang tidak dapat konsentrasi. Penyebab dari ketidak konsentrasi itu karena pikirannya kacau. Macam-macam ketidakpastian: 
  1. Obsesi
  2. Phobia
  3. Kompulasi
  4. Histeria
  5. Delusi
  6. Halusinasi
  7. Keadaan Emosi
Contoh tentang ketidakpastian, jika anda tidak tahu apakah besok hujan, maka anda mengalami ketidakpastian. Bila anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memmungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, anda telah memperkirakan ketidak pastian. Usaha-usaha mengatasi ketidakpastian: bergantung pada mental si penderita, apabila penyebab sesudah diketehui apa penyebabnya, kemungkinan juga tidak dapat sembuh.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang kamu wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Berikut adalah ayat Al-Qur'an untuk mengatasi ketidakpastian dalam surat Al-Baqarah(2) ayat 23:
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang kamu wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar













Sumber:
Buku Ilmu Budaya Dasar, Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. Universitas Gunadarma
http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-pengertian-ketidakpastian.html
http://quran.ittelkom.ac.id/?sid=2&aid=23&pid=arabicid

Sabtu, 25 Januari 2014

Bab 9: Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Jadi, kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Makna dari tanggung jawab adalah untuk meningkatkan kualitas hidup kita, apabila kita bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan manusia akan beradab, karena tanggung jawab merupakan kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.

Macam-macam tanggung jawab:
  1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
    Menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Contoh: Bertanggung jawab dalam belajar sebagai mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya
  2. Tanggung jawab terhadap keluarga
    Anggota keluarga terdiri dari ayah ibu dan anak, tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya, Contoh: Seorang ayah berkewajiban untuk memberikan nafkah terhadap  keluarganya. 
  3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
    Manusia sebagai makhluk sosial tidak luput dari bantuan masyarakat lainnya. Contoh: Sebagai warga permukiman wajib menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan,
  4. Tanggung jawab kepada Bangsa atau Negara
    Setiap individu adalah warga negara suatu negara. dalam berbuat, bertingkah laku, bertindak, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Contoh: Bertanggung jawab dalam menjalankan undang-undang dan mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah
  5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
    Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadao Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang telah dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Macam-macam pengabdian:
  1. Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
    Penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang diikuti oleh pengorbanan.
  2. Pengabdian kepada masyarakat
    Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.
  3. Pengabdian kepada Raja
    Suatupenyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
  4. Pengabdian kepada Negara
    Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan negara dan demi persatuan bangsa).
  5. Pengabdian kepada harta
    Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan-tindakannya semata-mata demi harta.
  6. Pengabdian kepada Keluarga
    Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Contoh pengabdian: Seorang guru mengabdi pada suatu sekolah dengan gaji yang minim selama berpuluh-puluh tahun.

Pengorbanan adalah keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. 
Pengabdia lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbana, tapi belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.


Macam-macam pengorbanan:
  1. Pengorbanan harta benda
  2. Pengorbanan pikiran
  3. Pengorbanan perasaan
  4. Pengorbanan tenaga
Contoh pengorbanan adalah seorang ibu rela tidak membeli keinginannya demi menyenangkan anaknya.

Sumber:
Buku Ilmu Budaya Dasar, Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. Universitas Gunadarma

Selasa, 21 Januari 2014

Bab 8: Manusia dan Pandangan Hidup



Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbagan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat dan pertimbangan itu adalah hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidup. 







Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu:
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang multak kebenarannya
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu  organisasi,  maka  pandangan  hidup  itu disebut  ideologi.  Jika  organisasi  itu organisasi politik,  ideologinya  disebut  ideologi  politik.  Jika organisasi  itu negara,  ideologinya  disebut ideologi  negara. Pandangan   hidup  pada  dasarnya  mempunyai   unsur-unsur  yaitu  cita-cita,  kebajikan, usaha,  keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan  yang tidak terpisahkan.  Cita – cita  ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat dicapai  dengan usaha  atau perjuangan.  Tujuan  yang  hendak  dicapai  ialah kebajikan,  yaitu  segala  hal  yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani,  dan kepercayaan  kepada  Tuhan.



Cita-cita menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran  baik itu keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Contoh dari cita-cita adalah waktu masih kecil sekitar umur 4-6 tahun kalau di tanya sama orang "mau jadi apa dek nanti?" saya pasti menjawab "mau jadi dokter kakak" tapi pada kenyataan nya sama kuliah pada fakultas psikologi bukan fakultas kedokteran. Itulah cita-cita kadang bisa terwujud tapi kadang tidak bisa terwujud.

Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.Makna dari kebajikan adalah hati selalu merasa senang karena melakukan perbuatan sesuai dengan moral. Faktor yang dapat menentukan tingkah laku:
  1. Faktor heriditas atau pembawaan yang telah ditentukan pada saat masih dalam kandungan
  2. Faktor lingkungan, terjadi pada masa dimana seseorang telah lahir kedunia.
  3. Faktor pengalaman.
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus berkerja keras untuk mewujudkan cita-cita nya.  Dalam Al-Qur'an saja dijelaskan bahwa setiap manusia harus berkerja keras. Allah berfirman dalam surat Ar-Ra'du ayat 11: "sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jjika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri"

3 Aliran filsafat:
  1. Aliran Naturalisme, aliran yang dihubungkan dengan kekuatan gaib
  2. Aliran intelektualisme, aliran ini adalah logika danakal
  3. Aliran Gabungan, gabungan dari kekuatan gaib dan akal
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. berikut adalah langkah-langkah berpandangan hidup yang baik:
  1. Mengenal, merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas yang dijalani untuk mengenal apa itu pandangan hidup
  2. Mengerti, maksudnya adalah mengerti tentang pandangan hidup
  3. Menghayati, adalah menghayati pandangan hidup itu
  4. Meyakini, arti nye menerima terhadap pandangan hidup itu sendiri
  5. Mengabdi, menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
  6. Mengamankan, proses terakhir yang membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Sumber:
Buku Ilmu budaya dasar, WidyoNugroho dan Achmad Muchji. Universitas Gunadarma